Pertentangan sosial dan dan integrase masyarakat
1.perbedaan
kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari
timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya
dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi
kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi
kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam
memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya.
Masalah
yang terjadi dalam kehidupan itu sangatlah bermacam-macam karena setiap
individu itu mempunyai suatu kepentingan sendiri-sendiri yang berikabatkan
suatu perbedaan suatu kehidupan sosial yang terjadi dalam bermasyarakat.
Perbedaan kepentingan itu antara lain
berupa :
1. kepentingan individu untuk
memperoleh kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
2.pengertian diskiminasi dan
ethosentris
A.pengertian
diskriminasi
Diskriminasi adalah perlakuan yang sifatnya
membeda-bedakan antara sesama warga Negara karena pengaruh keturunan, suku,
warna kulit dan agama. Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan.
Ketidakadilan tersebut terwujud dalam pembedaan perlakuan hukum terhadap sesama
warga negara, berdasarkan warna kulit, golongan, suku, etnis, agama, jenis
kelamin (gender) dan sebagainya. Diskriminasi dalam praktik dapat terjadi
secara eksplisit ataupun secara terselubung. Peraturan perundang-undangan yang
membeda-bedakan warga negara merupakan bentuk diskriminasi yang terbuka. Namun
yang terbanyak adalah diskriminasi terselubung dalam bentuk pemberlakuan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang berbeda-beda terhadap warga negara yang pada
akhirnya melahirkan ketidakadilan.
Bentuk Diskriminasi yang ada di
Masyarakat
bentuk-bentuk diskriminasi ada 2
yaitu :
1. Diskriminasi kasar—aksi negatif
terhadap objek prasangka rasial, etnis, atau agama—dan kriminalitas berdasarkan
kebencian (hate crimes)—kriminalitass yang berdasar pada prasangka rasial,
etnis, dan tipe prasangka lainnya. Contoh: James Byrd seorang lelaki
afro-amerika yang diseret dibelakang truk hingga meninggal oleh seorang
laki-laki berkulit putih dengan prasangka tinggi.
2. Diskriminasi halus: rasisme
modern (rasial implicit)—rasisme berusaha menutup-nutupi prasangka di tempat
umum, tetapi mengekspresikan sikap-sikap mengecam ketika hal itu aman dilakukan—dan
tokenisme—contoh di mana individu menunjukkan tingkah laku positif yang menipu
terhadap anggota kelompok out-group kepada siapa mereka merasakan prasangka
yang kuat. Kemudian tingkah laku tokenistic ini digunakan sebagai alasan untuk
menolak melakukan aksi yang lebih menguntungkan terhadap kelompok ini. Contoh:
sebuah bank yang mempekerjakan orang dari etnis tertentu, supaya tidak disangka
melakukan diskriminasi juga mempekerjakan masyarakat pribumi. Namun, masyarakat
pribumi ini nantinya akan dipersulit untuk kenaikan jabatan.
Penyebab
timbulnya Diskriminasi
1.
Diskriminasi
timbul akibat dari latar belakang sejarah.
2. Diskriminasi timbul akibat Perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3. Diskriminasi bersumber dari factor kepribadian.
4. Diskriminasi timbul akibat perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
2. Diskriminasi timbul akibat Perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3. Diskriminasi bersumber dari factor kepribadian.
4. Diskriminasi timbul akibat perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
B. Pengertian Ethnosentris
· Ethnosentrisme yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang
cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis,
sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik
dimata mereka. Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.
· Ethnosentrik merupakan akibat ethnosentrisme
yang menjadi penyebab utama dalam kesalahpahaman berkomunikasi. Ethnosentrime
dapat dianggap sebagai sikap Chauvinisme, yang pernah dianut orang-orang Jerman
pada zaman Nazi. Yaitu sikap yang merasa diri sendiri superior/lebih unggul
dari bangsa lain dan memandang bangsa lain adalah inferior, nista, rendah,
bodoh, dll.
3. pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih
luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai
pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar
yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam
kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun
cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
- Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
- Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
- Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. golongan yang berbeda dan integrasi sosial
Integrasi
sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga
menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras,
etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya. Syarat
terjadinya integrasi sosial adalah :
·
Anggota masyarakat merasa bahwa
mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
·
Masyarakat berhasil menciptakan
kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
·
Nilai dan norma sosial itu berlaku
cukup lama dan dijalankan secara konsisten
5.Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah penyatuan
bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang
lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi suatu bangsa.
Pengertian ini berhubungan dengan paham
idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu harus dicari kaitannya satu
dengan yang lain. Dan untuk mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat
di sekitarnya dan untuk mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan
proses sejarah.